Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati 2023

Biodiversity Fun Class 2023

Perubahan lingkungan yang didorong oleh perubahan iklim mengganggu habitat dan spesies alami. Terdapat tanda-tanda bahwa kenaikan suhu mempengaruhi keanekaragaman hayati, sementara perubahan pola curah hujan, kejadian cuaca ekstrim, dan pengasaman laut memberikan tekanan pada spesies yang telah terancam oleh aktivitas manusia lainnya. Ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati diperkirakan akan meningkat, namun ekosistem yang berkembang juga memiliki kapasitas untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, korelasi antara perubahan iklim dan keanekaragaman hayati sangat dekat.

Shikato Takeuchi, Presiden Direktur MSIG Indonesia, menyatakan, “Sebagai perusahaan global, kami peduli terhadap keberlanjutan. Sebagai perusahaan asuransi, kami berkontribusi pada masa depan bumi dimulai dari melakukan hal-hal kecil yang berdampak bagi masyarakat, salah satunya melalui Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati.” Setelah vacuum selama tiga tahun akibat pandemi, kegiatan Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati kembali diadakan (baca selengkapnya kegiatan Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati 2019 pada link berikut: https://www.msig.co.id/id/csr-initiatives/msig-indonesia-untuk-indonesia-yang-lebih-hijau).

Bekerja sama dengan Yayasan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), MSIG Indonesia mengadakan kelas kreatif di tiga sekolah dasar negeri. Sebelum acara tersebut, diadakan pembekalan yang dilakukan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) sebagai pemateri, untuk para karyawan yang terpilih menjadi relawan di kelas kreatif tersebut. Melalui dukungan dari KEHATI, sebagai ahli di bidang lingkungan dan keberlanjutan, MSIG Indonesia percaya bahwa pesan tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati melalui pemahaman tentang isu krisis perubahan iklim, keanekaragaman hayati akan dipahami dengan cara yang benar. Kegiatan berjudul “Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati 2023” menyasar murid-murid kelas 5 pada tiga sekolah dasar yaitu di SDN Rancagong 01 (Tangerang, Banten), SDN Grogol Selatan 05 (Jakarta Selatan), dan SDN Karang Tengah 05 (Babakan Madang, Sentul). 

Masing-masing relawan menjadi guru dari kelompok siswa-siswi yang telah ditentukan. Kelompok ini terdiri dari 3-5 siswa-siswi, yang didampingi oleh relawan selama kegiatan berlangsung. Para relawan pengajar yang telah dibekali dengan pengetahuan yang tepat, berbagi wawasan tentang krisis perubahan iklim, dampaknya terhadap keanekaragaman hayati, dan bagaimana kita dapat berkontribusi untuk mencegah keadaan menjadi lebih baik melalui eksperimen sains yang menyenangkan, sederhana, namun berwawasan luas bagi para siswa-siswi sekolah dasar. 

Gendis Siti Hatmanti, dari GNOTA, menyatakan bahwa kegiatan Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati sangat baik sekali untuk anak-anak. Karena pada kelas ini mengajarkan anak-anak cara menjaga lingkungan di sekitar mereka, dan lebih peduli untuk menjaga bumi ini.

Terdapat dua jenis eksperimen sederhana terkait isu perubahan iklim. Eksperimen yang dibawakan berbicara tentang dampak mencairnya gunung es di kutub terhadap ketinggian permukaan air dimana salah satu akibatnya adalah tenggelamnya daratan.

Relawan sedang menjelaskan eksperimen Gunung Es di Kutub Mencair


Relawan sedang menjelaskan eksperimen Gunung Es di Kutub Mencair

Lalu, eksperimen berikutnya adalah mengenai Efek Gas Rumah Kaca yang mengakibatkan naiknya suhu di bumi.

Relawan sedang menjelaskan eksperimen Efek Gas Rumah Kaca


Relawan sedang menjelaskan eksperimen Efek Gas Rumah Kaca

Soichiro Tsuchida, Direktur MSIG Indonesia, menyatakan bahwa melalui eksperimen ilmiah yang dilakukan dapat memberikan pemahaman terhadap anak-anak tentang mekanisme pemanasan global dan konsekuensi yang ditimbulkan dari pemanasan global tersebut.

Melalui kegiatan Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati 2023, MSIG Indonesia menyadari bahwa dengan perubahan iklim yang terjadi, upaya menjaga lingkungan dan melestarikan keanekaragaman hayati tidak terbatas pada hari ini saja. MSIG Indonesia akan terus berupaya melestarikan lingkungan, melindungi keanekaragaman hayati melalui aksi dalam kehidupan sehari-hari demi masa depan generasi selanjutnya.

Kembali