Tahukah Anda? - Pengemasan Barang Pecah Belah

Did You Know? - How to Pack Fragile Goods

Salah satu tantangan bagi seorang penjual atau reseller bisnis toko online adalah bagaimana barang pecah belah yang dikirim sampai dengan baik kepada pembeli. Barang pecah belah memiliki sifat sensitif terhadap benturan dan memiliki risiko rusak lebih tinggi dibanding jenis barang lainnya. Contoh barang pecah belah seperti piring, gelas, vas bunga, toples kue, bingkai foto, lampu, dll.

Oleh sebab itu, proses pengemasan yang aman dan tepat menjadi perhatian penting. Berikut beberapa rekomendasi cara pengemasan produk khususnya untuk produk barang pecah belah:

Alat yang Digunakan

  1. Kardus. Mempunyai berat yang ringan, mudah dibawa dan disimpan, memiliki bagian bergelombang (flute) yang berfungsi sebagai bantalan atau peredam saat barang mengalami benturan dari luar kardus.
  2. Bubble Wrap atau Pulpable Honeycomb. Bubble wrap memberikan perlindungan dasar, sedangkan pulpable honeycomb menawarkan perlindungan yang lebih kuat dan ramah lingkungan.
  3. Tanda atau Stiker Fragile. Penanda untuk ekspedisi bahwa barang di dalam kemasan adalah barang rawan pecah.
  4. Lakban dan Gunting. Lakban digunakan untuk menutup kemasan agar tidak terbuka selama pengiriman. Gunting membantu memotong dengan rapi dan efisien.

Cara Pengemasan

  1. Letakan barang pesanan di tempat yang aman, hindari tempat sempit atau ramai agar proses pengemasan tidak terganggu.
  2. Bungkus barang menggunakan bubble wrap atau pulpable honeycomb secukupnya untuk menghindari kerusakan akibat guncangan dan benturan.
  3. Siapkan kardus sesuai dengan ukuran barang. Pemilihan kerdus yang tepat sangat penting, oleh karena itu kenalilah jenis barang pecah belah tersebut.
  4. Masukkan barang yang sudah dibungkus dengan bubble wrap ke dalam kardus. Pastikan tidak ada celah yang tersisa di dalam kardus agar barang tidak bergeser selama pengiriman. Tambahkan PE foam di setiap sisi kardus sebagai peredam benturan tambahan.
  5. Tutup kardus dengan lakban membentuk Huruf H. Pastikan bahwa lakban tertempel secara erat dan tidak menggelembung.
  6. Gunakan tanda dengan stiker fragile di beberapa sisi kardus agar mudah dilihat.
  7. Tempel label pengirim dan penerima. Tempel di posisi mudah terlihat, tidak terlipat, dan tidak menggelembung.
  8. Barang siap dikirim ke ekspedisi. Pilihlah ekspedisi yang berkualitas dan menyediakan garansi dan asuransi pengiriman.

Semoga rekomendasi ini dapat membantu meminimalisir risiko kerugian Anda dalam mengirim barang mudah pecah belah. Jangan lupa gunakan Asuransi Pengangkutan Barang dari MSIG Indonesia sebagai penjamin risiko kerusakan. Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai produk-produk asuransi dari MSIG Indonesia, silakan menghubungi kami di (021) 252 3110 dan kami akan senang untuk membantu Anda.

Artikel lain yang mungkin Anda sukai

Tahukah Anda? Penundaan Penerbangan

Temukan alasan di balik penundaan penerbangan dan cara menavigasinya.

Tahukah Anda? - Pentingnya Surat Laporan Kepolisian dalam Pengajuan Klaim Asuransi Semua Risiko Benda Bergerak

Ketahui pentingnya penyerahan Laporan Polisi secara tepat waktu untuk proses klaim Asuransi Semua Risiko Benda Bergerak. 

Tahukah Anda? - Manfaat Menggunakan Pelacak GPS di Mobil

Pelajari manfaat pelacak GPS untuk kendaraan Anda.